Kenangan Masa Kecil

Kenangan Masa Kecil

Senin, 14 Oktober 2013

Cerita sedih dibalik Lagu " Seasons in the Sun "

Aslinya, lagu ini diciptakan oleh Jacques Bell, seorang penyanyi-penulis lagu dari Belgia, pada 1961. Judul aslinya adalah Le Moribond. Tiga tahun sesudahnya, lagu itu ditulis dalam bahasa Inggris dengan nama Seasons in the Sun. Lagu ini menjadi hit setelah Terry Jacks menyanyikannya pada 1974 dan sesudahnya, Westlife pada 1999

Seasons in the Sun menceritakan kita sebuah cerita tentang seorang lelaki yang menulis sebuah pesan perpisahan kepada orang yang ia cinta, teman, ayah, dan putrinya yang telah berbagi kebahagiaan dan kesedihan dengannya.


Ini cerita yang sangat lama. 3 orang, yang kita pangil A, B, dan C di suatu pedesaan pada tahun 1950an, merupakan teman sekelas di sebuah SMA. A dan C adalah teman baik sejak kecil. B adalah seorang perempuan baik Mudah bagi kita menebak cerita ini. A dan C jatuh cinta pada B di saat yang sama. A adalah orang yang sangat riang, aktif, tampan. Ia adalah seorang atlet, yang disukai banyak perempuan muda. Ia memiliki hidup yang gembira dan sederhana. Di sisi lain, C adalah orang yang pemalu, pendiam, dan bagus dalam menggambar. Ia sudah mencintai B sejak lamaI sebelum A dan B hidup bersama. Tetapi tidak seorangpun tahu. Ia menyembunyikan perasaannya dalam-dalam. Setelah kelulusan, A bergabung dengan tentara, dan C menjadi tukang kayu.

Akhir Cerita

Satu hari setelah perang, A kembali untuk menikahi B, dan kemudia ia menjadi pengemudi truk... Tentu saja A sering pergi ke luar untuk mencari nafkah. B membuka toko bahan makanan yang diwariskan oleh neneknya, banyak hal yang masih harus diselesaikan. C membantu B dan anaknya untuk mengelola toko tersebut. Setelah beberapa lama, seperti yang kita bayangkan. A tidak tahu apa-apa tentang itu karena karakternya, dan juga rasa cintanya pada istri, sekaligus kepercayaan pada temannya itu. Sampai di suatu hari yang bersalju, A pulang ke rumah. A yang pulang ke rumah mendapati istrinya berselingkuh. Menghadapi pengkhianatan itu, A kehilangan kendali dan membunuh istrinya. Di malam yang gelap, ia menyerahkan dirinya pada polisi. Dua bulan setelahnya, ia didakwa pembunuhan tingkat satu. Hukuman mati akan dilakukan pada musim semi tahun selanjutnya. Di hari ke-3 sebelum kematiannya, A menulis 3 pesan, satu untuk teman baiknya, satu untuk ayahnya, dan satu untuk putrinya yang berumur empat tahun. Di menit-menit akhir hidupnya, ia tetap menganggap C teman baik, teman yang dapat dipercaya.

 






[Kian:]
Goodbye to you my trusted friend
(selamat tinggal sahabat kepercayaanku)
We've known each other since we were nine or ten
(kita telah saling kenal sejak usia Sembilan atau sepuluh tahun)
Together we've climbed hills and trees
(kita daki bukit dan panjat pohon bersama)
Learned of love and ABC's
(belajar cinta dan ABC’s)
Skinned our hearts and skinned our knees
(bersihkan hati dan lutut kita)

[Bryan:]
Goodbye my friend it's hard to die
(selamat tinggal kawan meski berat sekali rasanya)
When all the birds are singing in the sky
(saat burung burung berkicau di angkasa)
Now that spring is in the air
(tibalah saatnya musim semi)
Pretty girls are everywhere
(gadis cantik dimana mana0
Think of me and I'll be there
(pikirkan aku dan aku an kesana)

[All:]
We had joy we had fun we had seasons in the sun
(kita bergembira dan tertawa, kita melewati musim musim di mentari)
But the hills that we climbed were just seasons out of time
(bukit yang kita daki di penghujung musim)

[Shane:]
Goodbye Papa please pray for me
(selamat tinggal papa doakan aku)
I was the black sheep of the family
(akulah si nakal dalam keluarga)
You tried to teach me right from wrong
(kau ajarkan aku yang benar dan yang keliru)
Too much wine and too much song
(terlalu banyak minum dan lagu)
Wonder how I got along
(bagaimanalah aku nantinya)

[Mark:]
Goodbye papa it's hard to die
(selamat tinggal papa meski sangat berat rasanya)
When all the birds are singing in the sky
(saat burung burung berkicau di angkasa)
Now that the spring is in the air
(tibalah  saatnya musim semi)
Little children everywhere
(anak anak dimana mana)
When you see them I'll be there
(saat kau lihat mereka ku kan ada di sana)

[All:]
We had joy we had fun we had seasons in the sun
(kita gembira dan tertawa kita melewati  musim musim di mentari)
But the wine and the song like the seasons have all gone
(tapi minuman dan lagu seperti musim yang telah berlalu)
We had joy we had fun we had seasons in the sun
(kita gembira dan tertawa kita melewati musim musim di mentari)
But the wine and the song like the seasons have all gone
(tapi minuman dan lagu seperti musim yang telah berlalu)

[Nicky:]
Goodbye Michelle my little one
(selamat tinggal michelle sayangku)
You gave me love and helped me find the sun
(kau beriakn aku cinta dan bantu aku temukan mentari)
And every time that I was down
(dan tiap kali aku terjatuh)
You would always come around
(kau selalu dating)
And get my feet back on the ground
(untuk mengangkatku lagi)

[Shane:]
Goodbye Michelle it's hard to die
(selamat tinggal michelle meski berat sekali rasanya)
When all the birds are singing in the sky
(saat brung burung berkicau di angkasa)
Now that the spring is in the air
(tibalah saatnya musim semi)
With the flowers everywhere
(bunga bunga bermekaran dimana mana)
I wish that we could both be there
(ku bergarap kita berdua kesana)


CALON RI - 1

Tahun depan akan ada pesta demokrasi guna memilih presiden, suhu politik semakin memanas akibat "saling obral janji" 
presiden yang terbaik adalah presiden yang tidak hanya bisa memenangkan persaingan politik tetapi jaga harus memilik ketegasan dalam menegakan amanat rakyat yang ditipkan dipundaknya .

Personil Polair Angkatan X Polda Jambi

Personil Polair Angkatan X ( 2008 ) yang diberikan amanat oleh Polri untuk bertugas di Polda Jambi :

1. BRIPTU HEZLY PANJAITAN, SH


2. BRIPTU RENO PRANATA, SH


3. BRIPTU NAJIB MAHADI HARAHAP, S.ST


4. BRIPTU RIONAL MARPAUNG, SH


5. BRIPTU ARFAN TYAS



6. BRIPTU RIDWAN PERANGINANGIN, SH


7. BRIPTU UUN ISMAWANTO



8. BRIPTU DANANG EKO BUDI, SH


9. BRIPTU ERVIN SIMBOLON


10. BRIPTU SIMION LUMBAN TOBING, SH




SUKSES SELALU & SELALU SEMANGAT DALAM MELAKSANAKAN TUGAS MENJAGA PERAIRAN BATANGHARI - JAMBI

Direktorat Kepolisian Perairan Polri Ganti Warna Baret


Mako Dit Polair Polda Jambi -- Kepolisian Perairan  (Dit Polair) telah meninggalkan warna Baret khas yang lama yaitu abu-abu dan digantikan dengan warna Baret khas yang baru yaitu warna Biru Benhur. ( Kep / 631 / IX / 2013 tanggal 12 September 2013 tentang perubahan atas sebagian Surat Keputusan Kapolri No.pol : Skep / 702 / IX / 2013 tentang sebutan penggunaan pakaian dinas seragam Polri Dan PNS Polri


Penggantian baret tersebut dilakukan dalam sebuah upacara Penyematan Baret Khas Kepolisian Perairan Polda Jambi di Lapangan Hijau MapoldaJambi yang dipimpin Langsung oleh Kapolda Jambi Brigjen Pol Satriya Hari Prastya , Senin (30/09).  


Kegiatan tersebut dihadiri oleh Waka Polda Jambi Kombes Pol Drs. Rachmad Fudail, MH 
, Para Pejabat Utama Polda Jambi dan seluruh Personil Polda Jambi serta PNS Polri.

Dalam amanatnya, Kapolda Jambi Brigjen Pol Satriya Hari Prastya menyampaikan, bahwa Indonesia, merupakan Negara Kepulauan terbesar di dunia, terdiri dari 13.466 Pulau dengan panjang pantai sekitar 95.181 Km serta dua per tiga wilayahnya adalah wilayah Perairan.

Konsekuensi logis atas kondisi Geografis tersebut, kata Kapolda Jambi ini, menuntut Polri dalam hal ini Kepolisian Perairan (Polair) untuk mampu menangani berbagai permasalahan keamanan yang terjadi di seluruh wilayah perairan Indonesia secara cepat dan tepat serta efektif. Hal tersebut tidak terlepas dari kerjasama dan bantuan dari masyarakat sehingga terwujud stabilitas Kamtibmas.

" Sebagaimana kita pahami bersama bahwa, kehadiran Anggota Polri saat ini, dalam rangka memberikan Perlindungan, Pengayoman dan Pelayanan kepada masyarakat sangatlah dibutuhkan demi terwujudnya Harkamtibmas,"terangnya.

Kepolisian perairan dalam hal ini melaksanakan semua kegiatan Kepolisian baik itu berupa kegiatan yang bersifat pre-emtif, preventif, represif, dan kegiatan search and rescue/SAR, maupun kegiatan perpolisian masyarakat/Polmas di wilayah perairan, yang disadari atau tidak disadari oleh masyarakat sebenarnya sudah berjalan secara berkesinambungan.

"Anggota Kepolisian perairan ketika melaksanakan tugas–tugas Kepolisian di wilayah perairan belum memiliki ciri khas sebagai seorang Anggota Kepolisian Perairan dimana masih menggunakan penutup kepala berupa Baret khas kesatuan dengan warna abu - abu yang tidak seragam.  Belum lagi warna abu - abu  itu ternyata juga digunakan  oleh  instansi  lain,"katanya.

Kemiripan Baret khas yang dimiliki Kepolisian Perairan dengan instansi lain tersebut tidak hanya dapat menimbulkan kerancuan serta keraguan bagi masyarakat dalam mengenali Anggota Kepolisian Perairan. Namun juga beresiko menimbulkan terjadinya benturan dan permasalahan bahkan kesalah-pahaman karena penampilan Anggota Polair yang bertugas di lapangan ( Anggota Kapal Patroli Polisi Perairan ) khususnya pada waktu melaksanakan penghentian dan pemeriksaan kapal.

Untuk memudahkan masyarakat dalam mengenali dan mengingat jati diri seorang Anggota Kepolisian Perairan, maka penting untuk memunculkan apa yang menjadi kekhasan dari Anggota Kepolisian Perairan yaitu menggunakan penutup kepala berupa Baret khas dengan model dan warna yang mudah terlihat.

"Tentunya dengan harapan  agar  masyarakat akan lebih mudah mengenali dan mengingat Anggota Kepolisian Perairan yang sedang bertugas serta memudahkan masyarakat dalam membedakan Kepolisian Perairan dengan Instansi lain,"pungkasnya.

Kepolisian Perairan sekarang sudah meninggalkan warna Baret khas yang lama yaitu abu - abu dan digantikan dengan warna Baret khas yang baru yaitu warna Biru Benhur.

"Warna biru benhur yang menjadi ciri khas Baret Kepolisian Perairan adalah warna khas yang menunjukan warna laut sebagai tempat dimana Kepolisian Perairan bertugas dalam rangka memberikan Perlindungan, Pengayoman, dan Pelayanan masyarakat di seluruh wilayah Perairan Indonesia,"terangnya.

Dia menambahkan, warna Biru Benhur melambangkan sifat insan Bhayangkara Bahari yang bertanggung jawab dalam setiap pelaksanaan tugas yang diembankan kepadanya. Dan menggambarkan bahwa insan Kepolisian Perairan sebagai insan yang handal dan percaya diri dalam melaksanakan tugas serta selalu menjaga kejujuran sehingga mampu membawa ketenangan bagi masyarakat.

"Sehingga diharapkan kepada seluruh Jajaran Kepolisian Perairan mampu untuk menjadi insan Bhayangkara Bahari yang pantang menyerah, tidak mudah putus asa dan percaya diri dalam melaksanakan tugas-tugas pokok Kepolisian di wilayah Perairan Khususnya Perairan Provinsi Jambi,"terangnya.

Sebelum mengakhiri amanat  Kapolda Jambi Brigjen Pol Satriya Hari Prastya, menyampaikan Penghargaan yang Setinggi-tingginya dan ucapan  terima  kasih  kepada  Seluruh Jajaran Kepolisian Perairan diseluruh Indonesia atas dedikasi dan loyalitas dalam melaksanakan tugas - tugas Kepolisian di wilayah Perairan dengan tulus ikhlas dan tanpa kenal lelah dalam rangka mewujudkan stabilitas keamanan di wilayah Perairan Indonesia. 

Briptu Hezly Panjaitan, SH

SUARAMU KUDENGAR ( KJ. NO.33 )

1
SuaraMu kudengar memanggil diriku,
supaya 'ku di Golgota di basuh darahMu!

Reff:
Aku datanglah, Tuhan, padaMu;
Dalam darahMu kudus sucikan diriku.
2
Kendati 'ku lemah, tenaga Kauberi;
Kauhapus aib dosaku, hidupku pun bersih
3
Kaupanggil diriku, supaya kukenal iman,
harapan yang teguh dan kasihMu kekal.

4
Kaubuat meresap karyaMu dalamku;
kuasa dosa pun lenyap, diganti rahmatMu.

5
Ya Yesus, Kau beri jaminanMu tetap:
kepada orang beriman janjiMu akan genap!

6
Terpuji penebus, terpuji darahNya,
Terpuji Kristus, Tuhanku, dalamNya 'ku benar!
Pencipta : Lewis Hartsough ( 1872 )
Lagu Ini dimainkan secara instrumental setelah Pengakuann Dosa dalam Gereja HKBP